Pemerintah sering
melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru, antara lain melalui
pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal, dengan
menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam
pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upayab
tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki ijazah perguruan tunggi. Latar belakang pendidikan
guru ini mestinya berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan, bersamaan
dengan faktor lain yang mempengaruhinya.
Dari berbagai hasil
kajian menunjukkan bahwa sedikitnya terdapat tujuh kesalahan yang sering
dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu:
1. Mengambil Jalan
Pintas dalam Pembelajaran.
Tugas guru yang paling
utama adalah mengajar, dalam pengertian menata lingkungan agar terjadi kegiatan
belajar pada peserta didik. Guru harus menyadari bahwa mengajar memiliki sifat
yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan didaktis
secara bersamaan. Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus
memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunkannya agar
mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar.
2. Menunggu Peserta
Didik Berperilaku Negatif.
Dalam pembelajaran di
kelas, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik yang semuanya ingin
diperhatikan. Peserta didik akan berkembang secara optimal melalui perhatian
guru yang positif, sebaliknya perhatian yang negatif akan menghambat
perkembangan peserta didik.Guru perlu belajar untuk menangkap perilaku positif
yang ditunjukkan oleh para peserta didik, lalu segera memberi hadiah atas
perilaku tersebut dengan penuh perhatian dan pujian.
3. Menggunakan
Destructive Discipline
Akhir- akhir ini banyak
perilaku negatif yang dilakukan oleh para peserta ddik, bahkan melampaui batas
kewajaran karena telah menjurus pada tindak melawan hukum, melanggar tata
tertib, melanggar moral agama, kriminal, dan telah membawa akibat yang sangat
merugikan masyarakat. Demikian juga halnya dalam pembelajaran, guru akan
menghadapi situasi- situasi yang menuntut mereka harus melakukan tindakan
disiplin. Jika guru tidak memiliki rencana tindakan yang benar, maka
dapat melakukan kesalahan yang tidak perlu. Seringkali guru memberikan hukuman
kepada pesrta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukkannya,
sehingga guru memberikan hukuman melampaui batas kewajaran. Hal tersebut dapat
mengakibatkan upaya penegakkan disiplin menjadi kurang efektif. Agar seorang
guru tidak melakukan kesalahan- kesalahan dalam menegakkan disiplin, perlu
diperhatikan beberpa hal:
a. Disiplinkan peserta
didik ketika anda dalam keadaan tengan.
b. Gunakan didsiplin
secara tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Hindari menghina dan
mengejek peserta didik.
d. Pilihlah hukuman yang
dapat dilaksanakan secara tepat.
e. Gunakan disiplin
sebagai alat pembelajaran.
4. Mengabaikan Perbedaan
Peserta Didik.
Kesalahan berikutnya
yang sering dilakukan guru dalam pembelajaran adalah mengabaikan perbedaan
individu peserta didik. Kita tahu bahwa setiap peserta didik memiliki perbedaan
individual sangat mendassar yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan itu, guru harus memahami beberpa aspek peserta didik antara
lain: kemampuan, potensi, minat, kebiasaan, hobi, sikap, kepribadian, hasil
belajar, riwayat kesehatan, latar belakang keluarga dan kegiatannya di sekolah.
5. Merasa Paling Pandai
Kesalahan lain yang
dilakukan guru dalam pembelajaran adalah merasa paling pandai di kelas. Perasan
ini sangat menyesatkan, karena dalam kondisi seperti sekarang ini peserta didik
dapat belajar melalui internet dan berbagai media massa, yang mungkin guru
belum menikmatinya. Makanya dalam hal ini guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang senantiasa
menyesuaikan ilmu ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan perkembangan yang
terjadi di masyarakat. Jika tidak, maka guru tersebut akan terlindas zaman.
6. Tidak Adil (
Diskriminatif).
Pembelajaran yang baik
dan efektif adalah yang mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik secara
adil dan merata (tidak diskriminatif) sehingga mereka dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Keadilan dalam pembelajaran merupakan kewajiban
guru, dan hak peserta didik untuk memperolehnya. Tetapi dalam prakteknya
banayak guru yang tidak adil, sehingga merugikan perkembangan pserta didik, dan
ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh guru terutama dalam
penilaian.
7. Memaksa Hak Peserta
Didik.
Memaksa hak peserta didk
merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, sebagai akibat dari kebiasaan
guru berbisnis dalam pembelajaran, sehingga menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan keuntungan. Guru boleh saja mempunyai pekerjaan sampingan,
memperoleh penghasilan tambahan, tetapi memaksa tindakan memaksa bahkan
mewajibkan peserta didik untuk membeli buku tertentu, tentu tidak dapat digugu
dan ditiru.
Muda- mudahan kita semua baikyang sudah menjadi guru, maupun calon- calon guru dapat menghindarkan hal- hal tersebut di atas. Semoga!!!!!
Assalamualaikum, trimakasih atas ilmunya bu ed,
BalasHapusAssalamualaikum, trimakasih atas ilmunya bu ed,
BalasHapussangat setuju bu di point nomor 1 dan 4
BalasHapuskunjungi blog saya juga bu di syamsul06.blogspot.co.id
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus
BalasHapusalhamdulillah ibu, sangat mengispirasi artikelnya. Semoga bisa bermanfaat.
jangan lupa untuk berkunjung ke blog saya bu di septiansap.blogspot.com
nama saya Robiah Al Addawiyah dari semester 7 PAI B Uhamka.
BalasHapusSubhanallah ibu, artikel ibu sangat memberikan dampak positif dan manfaat yang banyak terhadap diri saya sendiri.
jangan lupa berkunjung di blog tercinta saya bu http://taklimindonesia.blogspot.co.id/ saya tunggu komentarnya ibu :)
Cakep bu .
BalasHapusTaufik Akbar PAI 7B UHAMKA.
taufikakbar13.blogspot.com
terimakasih bu ...semoga para guru bisa seperti itu.
BalasHapussaya Dian Herdiana PAI A UHAMKA semester 7.
Silahkan ibu kunjungi blog saya di dherdiana414.blogspot.co.id
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus sekali artikelnya bu...
BalasHapusdari Nur Kholifah PAI 7B UHAMKA bu...
jangan lupa untuk berkunjung ke blog saya di nurkholifaahh.blogspot.com
Terimakasih atas artikelnya ibu, Alhamdulillah menambah pengetahuan mudah-mudahan yang saya baca bermanfaat bagiku dan kelak saya dapat menjadi guru yang lebih baik
BalasHapusDari febriany rahmadhany PAI 7a UHAMKA
Jangan lupa kunjungi blog saya di febriyani3323.blogspot.co.id
Tidak sedikit tenaga pendidik yang tidak sadar akan kesalahan-kesalahan selama mengajar, semoga tulisan ini selalu menginspirasi kita semua para tenaga pendidik indonesia. dari Shinta Nurlaila Febriani PGSD 7A UMJ
BalasHapusAssalamu'alaikum...
BalasHapusMala praktik di dunia pendidikan juga akan berakibat fatal, karena dari pendidikan karakter-karakter penerus bangsa dapat terbangun. Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan karakter peserta didik yang positif dan sebaliknya, kualitas pendidikan yang kurang baik akan menghasilkan karakter peserta didik yang negatif.
Terimakasih bu.. tulisan ibu sangat menginspirasi..
Wassalamu'alaikum...
Luluk Prawati (2012820210)
PGSD 7.A UMJ Kampus D Bekasi
Umi Riyadhoh PGSD 7A
BalasHapusUMJ Bekasi
terimakasih bu artikelnya menambah wawasan saya.. semoga saya bsa menghindari kesalahan-kesalahan tsb diatas ketika sudah menjadi guru nanti...
IIS NAMIA PGSD-3
BalasHapusYa... Assalamualaikum wr.wb berkaitan dengan tulisan yang ibu buat saya sangat setuju dengan kesalahan-kesalahan fatal yang sering di lakukan oleh guru. Yang terjadi di lapangan guru cenderung melakukan jalan pintas seperti saat proses KBM guru hanya menggunakan media-media pembelajaran yang biasa yaitu buku atau LKS. Dg media yang selalu seperti ini siswa akan cepat bosan dalam pembelajaran maka sebaiknya guru mempersiapkan media yang lain untuk setiap pertemuan dan mengaitkannya dengan metode-metode yang inovatif. Yang merangsang peserta didik untuk lebih giat belajar. Sebagai calon guru yg menjadi seorang teladan dan seseorang yang berkewajiban untuk membuat siswanya menjadi bisa, menjadi mengerti dan menjadi tau tentang apa yang di pelajarinya maka guru juga wajib untuk tidak melakukan-melakukan kesalahan seperti yang ada pada artikel yang ibu buat. Untuk menghindari kesalahan-kesalah tsb maka perlu adanya niat dari seorang guru tsb untuk bekerja tulus ikhlas dan profesional. Untuk bekerja tulus ikhlas dan profesional maka guru harus mempunyai pandangan bahwa guru bekerja untuk ALLAH SWT. Bukan bekerja untuk duniawi. Dg begitu guru akan bekerja dengan tulus, yaitu mengajarkan siswanya sampai dg siswa tsb bisa dan mencapai tujuan dari pembelajaran. Dalam proses KBM kuga seorang guru tidak boleh membeda-bedakan tiap siswa yg satu dengan yg lainnya. Karena mereka mempunyai hak yang sama yaitu tidak di diskriminasikan. Dengan tidak membeda-bedakan tiap siswa maka guru tsb telah profesional sesuai dengan pekerjaannya. Setiap siswa mempunyi hak yaitu, mendapat pembelajaran yang sama, mendapat kasih sayang dan perhatian dari guru. Sbg seorang guru profesional juga maka guru tsb harus memiliki ciri khas. Contoh ciri khas dalam kedisiplinan, seperti guru membuat suatu tata tertib di kelas yang guru tsb ajar contoh : harus mengucap salam, sebelum belajar harus mengaji dahulu, jika tidak mengerjakan pr maka harus menulis pr dg rangkap dan jika di kelas berisik maka harus membawakan permen 2 bungkus untuk temannya dll. Dg adanya tata tertib itu adalah cara untuk mengatasi dan menanggulangi jika ada perbuatan siswa yang menyimpang/ nakal. Dg adanya tata tertib juga di harapkan siswa akan takut dan menghindari akan hal-hal yang nakal/ menyimpang. Sbg seorang guru yang memang seorang pengajar. Tetapi guru tidak sepenuhny selalu merasa pandai dan benar. Adakalanya guru juga harus mendengarkan aspirasi murid, ide dari murid dll dengan di dengarnya aspirasi murid tsb maka murid merasa di perhatikan dan merasa di anggap di kelas. Sbg seorang guru yang profesional. Juga tidak boleh memaksakan hak peserta didik untuk keuntungan karena akan berdampak negatif pada siswa. Jika contoh di wajibkan membeli buku tetapi org tua murid tsb merasa keberatan. Maka, kita tidak boleh memaksanya. Dg begitu siswa juga akan takut dan malas untuk pergi kesekolah karena adanya kewajiban yg memberatkan seperti itu bagi siswa tsb dan orang tuanya. Untuk urusan ini maka seorang guru wajib untuk mengelola pembelajaran dinkelas sehingga siswa secara bersama-sama dapat belajar meskipun salah satu dari mereka ada yg tidak mmepunyai buku. Dengan cara apa???? Seperti contoh : guru menggunakan metode kooperatif learning yaitu metode yang di gunakan untuk pembelajaran secara berkelompok. Dengan adanya kelompok seperti ini maka siswa secara bersama-sama belajar secara berkelompok dan tidak memikirkan sudah memiliki buku atau belum. Dg pembelajaran seperti ini juga akan meningkatkan motivasi belajar para siswa dan meningkatkan rasa solidaritas/ kekeluargaan di antara mereka. Sekian yg dapat sy sampaikan. Semoga bermanfaat. Wassalam & terimakasih....
Semangat terus untuk ibu Ed semoga selalu membuat artikel-artikel yang sangat bermanfaat.
Guru yg bijak tidak akan melakukan kesalahan yg fatal . Kenapa karna guru yg bijak itu berawal dari dia mencintai profesi nya dan siswa2 nya . Dengan adanya dua hal itu maka semua akan bisa dilakukan dengan senang hati tanpa beban apapun. Dari mulai memperhatikan semua siswa2nya . Paham dengan karakter siswa yg dimiliki . Banyak peran yg bisa dimainkan bisa sebagai menjadi teman agar siswa bisa lebih mengekspresikan dirinya .
BalasHapusArtikel yg membangun bu :)
Desi Hardipurwanti
PGSD 3
UMJ
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya EVANI SRI JULIAWATI dari PGSD 3 UMJ BEKASI
Blog yang ibu tulis ini sangat memberikan saya pencerahan ternyata menjadi guru yang bijak adalah guru yang tidak melakukan kesalahan yang fatal. Dan dengan adanya tulisan ini saya jadi tahu ternyata banyak hal yang kiranya sepele namun sangat berefek terhadap peserta didik. Semoga ketika saya menjadi guru dapat menghindari hal-hal yang dipaparkan diatas, terima kasih bu Ed udah banyak ngasih ilmu yang sangat bermanfaat semoga ibu selalu diberikan kesehatan sehingga dapat terus menulis di blog ini dan kami yang membacanya mendapat ilmu yang bermanfaat
Jangan lupa ya bu kunjungin blog saya http://evanijuli.blogspot.co.id/
Wassalamualaikum wr.wb
Assalamu'alaikum wr.wb....
BalasHapusMengutip dari tulisan ibu diatas "Guru Yang Bijak Tidak Melakukan Kesalahan Yang Fatal" saya mencoba menyimpulkan bahwa permasalahan atau kesalahan yang sering dilakukan guru baik disadari maupun tidak disadari, baik disengaja maupun yang tidak disengaja dapat berdampak buruk bagi peserta didik serta proses pembelajaran pun tidak akan berjalan dengan lancar.Dari sini kita dapat mengetahui bahwa jadi guru yang profesional tidaklah mudah butuh pengorbanan yang lebih.Akan tetapi jika guru memahami kewajiban dan perannya sebagai guru,memahami serta menyadari bahwa guru mempunya kode etik yang sifatnya sebagai aturan atau larangan aspek apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh seorang guru, sehingga nantinya guru bisa menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh guru.Sebaiknya guru memiliki sikap yang profesional karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hyperkompetensi.
Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi aspek-aspek kepribadian terutama aspek intelektual, soail,emosional dan keterampilan. Jika guru mengajar peserta didiknya dikarenakan bahwa guru mengetahui betul bahwa dengan mengajar guru dapat membagi ilmu kepada banyak oranng dan dengan membagi ilmunya itu guru akan mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT yaitu pahala yang tidak akan pernah terputus.Amalan tersebut salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat, walaupun ia sudah meninggal namun ilmunya akan selalu bermanfaat untuk orang lain.
Wassalamu'alaikum wr.wb...
DAFI SUPPIYATI
PGSD 3
UMJ KAMPUS D BEKASI
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusSetiap individu memiliki sifat masing-masing, termasuk guru. Tentunya, semua guru memiliki cara mengajar yang berbeda-beda. Namun, kesalahan fatal merupakan hal yang harus dihindari oleh setiap guru. Kesalahan guru kepada peserta didik tidak dapat di tolerir, karena, guru adalah orang yang mendidik, mengajarkan, dan mengarahkan peserta didik kearah yang benar. Apabila guru sering melakukan kesalahan, yang mungkin terdapat dalam artikel diatas, maka tentunya akan berdampak pada kualitas peserta didik itu sendiri. Karena mereka akan mencontoh sifat seseorang yang merupakan panutan baginya, salah satunya adalah guru.
Guru tidak boleh bersifat diskriminatif, apapun alasannya. Karena sampai saat ini, masih banyak guru yang bersifat diskiriminatif. Hal ini pula yang menjadi fokus saya terhadap artikel diatas.
Guru harus selalu mendidik dan mengajarkan apa yang benar, dan harus selalu mengajarkan yang benar kepada semua peserta didik. Hal tersebut adalah hal mutlak yang tidak dapat di ubah oleh siapapun. Guru merupakan panutan. Seseorang yang akan ditiru dan dijadikan contoh oleh para peserta didiknya di kemudian hari.
Semoga pendidikan Indonesia akan semakin membaik seiring dengan adanya pelatihan-pelatihan yang akan membangun karakter guru untuk menjadi seorang guru yang lebih baik, sehingga kesalahan-kesalahan seperti diatas dapat terhindar.
Artikel yang bermanfaat, mengingatkan kita untuk menjadi seorang guru yang teladan.
Winda Nurutami
2014820233
UMJ PGSD 3 Kampus D Bekasi
Guru memang faktor terpenting dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas, maka dari itu tindakan guru memang harus benar-benar diperhatikan agar dapat mengelola siswa dan kelas dengan baik, tetapi masih banyak dalam pengaplikasiaanya guru belum benar memahami peranan guru secara mendalam sehingga masih banyak guru yang salah dalam pengajaranya. Semoga dengan membaca artikel ini para guru dapat memahami peranan guru secara baik,dengan begitu setiap guru dapat menggali atau mengeksplor segala sesuatu yang ada dalam diri peserta didik. Terima kasih bu artikelnya sangat membantu, di tunggu artikel-artikel yang lain.
BalasHapusYuniar Nopitasari- PGSD 3 -UMJ Bekasi
Assalamu"alaikum wr wb
BalasHapusDalam artikel ibu diatas sudah cukup menggambarkan bagaimana kesalahan yang sering dilakukan guru pada saat proses pembelajaran, terkadang sebagai seorang guru juga kurang menyadari hal tersebut.
Pemerintah memang sudah berupaya melalui berbagai cara untuk melakukan peningkatan kualitas guru, namun yang terpenting menurut saya disamping upaya-upaya tersebut yaitu harus tumbuh kesadaran, keikhlasan,dan kecintaan terhadap tanggung jawab sebagai seorang guru itu sendiri.
Sehingga akan tercipta pembelajaran yang baik dan efektif, dengan demikian guru tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan.
Terimakasih untuk artikelnya bu, semoga kita dan saya pribadi dapat menjadi guru yang baik dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan seperti yang dikemukakan diatas,Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Melisa Soptianingrum.DJ
PGSD3
UMJ Bekasi
Assalamualaikum. wr. wb
BalasHapusartikel ini sangat bermanfaat sekali, terimakasih banyak ilmu nya bu..
semoga saya menjadi guru bijak yang dapat mendongkrak kualitas pembelajaran pakem, memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar, dapat memahami karakter siswa masing2 dikelas dan juga bisa menjadi guru yang berkualitas dalam mengajar. amin
wassalam...
Devy Dwijayanti
PGSD-3
UMJ BEKASI
Assalamualaikum. wr. wb
BalasHapusartikel ini sangat bermanfaat sekali, terimakasih banyak ilmu nya bu..
semoga saya menjadi guru bijak yang dapat mendongkrak kualitas pembelajaran pakem, memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar, dapat memahami karakter siswa masing2 dikelas dan juga bisa menjadi guru yang berkualitas dalam mengajar. amin
wassalam...
Devy Dwijayanti
PGSD-3
UMJ BEKASI
Alhamdulillah setelah membaca saya menjadi semakin berfikir bahwa banyak sekali guru yang masih seperti itu. dengan ke ego an nya masing masing, terutama pada tulisan ibu yang "Tidak Adil" kadang tidak adil dalam perhatian seperti wali murid yang suka mengasih hadiah anaknya selalu dikasih perhatian lebih sedangkan yang jarang ngasih hadiah tidak dihiraukan tidak di kasih perhatian oleh guru tersebut, Astagfirullah semoga kita semua tidak termasuk guru yang seperti itu ya, karena sifat pemimpin yang baik adalah adil. dan semoga yang telah membaca artikel ibu bisa terbuka hatinya dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. hanya itu yang bisa saya tuliskan, mohon maaf kalau ada perkataan yang kurang berkenan assalamualaikum wr wb
BalasHapusHestika Choirun Nisaa
PGSD 3
UMJ Kampus D Bekasi
Alhamdulillah saya sudah baca postingan ibu, sangat bermanfaat sekali untuk kita sebagai pendidik karena masih banyak guru-guru yang tidak menyadari akan hal tersebut, semoga kita semua dapat menjadi pendidik yang lebih baik...
BalasHapusAgustiyani
PGSD 7a UMJ Kampus D Bekasi
Assalamu'alaikum.
BalasHapusDengan adanya tulisan ini sangat membantu para guru dan khususnya calon guru agar lebih berhati-hati untuk bisa menghindari kesalahan-kesalah seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Semoga ibu selalu diberikan kesehatan sehingga dapat terus menulis di blog ini untuk menyebarkan virus positif.
Brilyanthi rahmi
PGSD 7.A UMJ BEKASI
Assalamualaikum
BalasHapus"Guru boleh saja mempunyai pekerjaan sampingan, memperoleh penghasilan tambahan, tetapi memaksa tindakan memaksa bahkan mewajibkan peserta didik untuk membeli buku tertentu, tentu tidak dapat digugu dan ditiru."
Saya sangat setuju dengan tulisan ibu, memang seharusnya prosedur yang baik tidak mempersulit siswa.
Krna siswa mempunyai hak untuk mendapat ilmu, tetapi masih sj ada oknum tidak bertanggungjawab yang menyalahgunakan kebutuhan siswa sebagai sumber dana pribadi.
Semoga siapapun yg membaca blog ini bisa menyerap nilai dan makna yang luar biasa dr tulisan ibu
Tetap berkarya ya bu
DEWI NOVITA
PGSD 7.A UMJ KAMPUS BEKASI
Assalmu'alaikum..
BalasHapussetelah membaca postingan dari ibu semoga menjadikan para guru lebih bijak dalam menggambil suatu keputusan..
ISTIYANTI PGSD 7A UMJ
HapusAsslamu’alaikum Wr, Wb
BalasHapusTugas utama seorang guru bukan hanya mengajar, tapi juga memberi contoh, inspirasi, dan yang paling penting adalah membuat murid senang belajar serta menikmati proses belajar itu sendiri.
Semoga sebagai seorang guru kita bisa memberikan Tauladan bagi peserta didik, dengan menjadi Guru Bijak dan Tidak Melakukan Kesalahan Yang Fatal”. Jangan sampai peserta didik berkata “Guru nya saja seperti itu tidak memberikan contoh yang baik, Karena hanya menasehati tidak memberikan contoh nyata.
Untuk itu guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, agar dapat mencetak generasi penerus bangsa yang Cerdas, Jujur, Disiplin, dan berAkhlakul Karimah.
Terimakasih bu Edri atas bimbingan dan ilmu yang sangat bermanfaat. dengan adanya blog ini kami masih bisa menerima ilmu dengan membaca & belajar dari postingan di blog ibu :-)
Semoga ibu panjang umur, sehat, tercapai cita-citanya untuk membuat buku dan tambah sukses :-)
Mellia Nur Fauziyah (PGSD 3)
2014820225
UMJ KAMPUS D
Guru ...d gugu dan d tiru...setiap apapun yg di katakan guru maka akan elalu di petcaya oleh siswa... jadi bagi para guru dan calon guru hati hati dalam bicara, bettindak dan tingkah laku .
BalasHapuskarena jika guru hanya menyampaikab saja tanpa memberi teladan siswa tidak akan menjadi generasi yg d harapkan oleh bangsa negara serta agama. .
HALIMAH UMJ BEKASI
PGSD 7A (2012820169)
Salam silaturrahmi Bu..
BalasHapusGuru adalah orang yang memiliki profesi sebagai pendidik atau pengajar. Guru dalam melaksanakan profesinya tentu mempunyai kompetensi terkait materi yang diajarkannya (kompetensi profesional), kompetensi pedagogik yaitu penguasaan psikologi pendidikan dan beragam metode yang digunakan dalam pengajaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian sebagai seorang guru.
Jika kita faham makna guru maka tidak ada kesalahan yang fatal bagi guru, kiranya guru juga menerapkan semboyan Ki Hajar Dewan Tara yaitu : "Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani artinya (di depan menjadi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dari belakang mendukung”).
Besar harapan tidak ada lagi guru yang melakukan kesalahan karena dia tahu fungsi, tugas dan peranannya bagi anak-anak bangsa.