Banyak orang yang terlalu cepat menilai bahwa seorang anak itu nakal, hannya karena dia melihat tingkah laku anak tersebut di dalam kelas. Padahal tingkah laku anak di dalam kelas tersebut belum tentu suatu indikator bahwa anak tersebut nakal.
Banyak permasalahan siswa yang muncul di dalam kelas, baik permasalahan individu maupun permasalahan kelompok. Di sini penulis akan menekankan kepada permasalahan individu.
Masalah individu muncul karena dalam individu ada suatu kebutuhan ingin diterima kelompok dan ingin mencapai harga diri. Apabila kebutuhan- kebutuhan itu tidaka dapat lagi dipenuhi melalui cara- cara yang lumrah yang dapat diterima lingkungannya, maka individu yang bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan cara lain. Dengan kata lain individu tersebut akan berbuat yang tidak baik. Perbuatan- perbuatan untuk mencapai tujuan dengan cara yang tidak baik itu oleh Rudol Dreikurs dan Pearl Cassel yang dikutip oleh T. Raka Joni digolongkan menjadi empat yaitu:
1. Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain (attention getting behaviors). Misalnya membadut di kelas, cletak- cletuk bikin ketawa, bikin gerr, atau berbuat lamban sehingga perlu mendapat pertolongan ekstra.
2. Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan (power seeking behaviors). Misalnya selalu mendebat, kehilangan kendali emosional (marah- marah, menangis) atau selalu lupa aturan- naturan penting di kelas.
3. Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge seeking behaviors). Misalnya menyakiti teman- temannya dengan mengata- ngatai, memukul, menggigit dan sebagainya.
4. Peragaan ketidakmampuan (passive behaviors), yaitu sama sekali menolak untuk mencoba melakukan apapun karena khawatir mengalami kegagalan.
Kategori masalah individu dalam pengelolaan siswa menurut Dreikurs dan Cassel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia itu mempunyai maksud dan tujuan. Setiap individu mempunyai kebutuhan pokok untuk menjadi dan merasa berguna. Jika individu ini merasa putus asa dalam mengembangkan rasa memiliki harga diri melalui nilai yang dapat diterima secara sosial, ia akan berkelalukan buruk.
Ada 4 tipe perilaku yang kurang baik, yaitu:
1. Perilaku untuk menarik perhatian
2. Perilaku untuk mencari kekuasaan.
3. Perilaku untuk melampiaskan dendam.
4. Perilaku yang memperlihatkan ketidakmampuan.
Untuk membedakan keempat tipe di atas, dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap gejala yang muncul. Dreikurs dan Cassel mengajukan satu teknik yang cukup sederhana untuk mendeteksi gejala tersebut, dengan parameter sebagai berikut:
a. Jika guru merasa terganggu oleh tindakan siswa, mungkin tujuan siswa tersebut untuk mencari perhatian.
b. Jika guru merasa dikalahkan atau terancam, tujuan siswa tersebut untuk mencari kekuasaan.
c. Jika guru merasa sangat tersinggung, tujuannya mungkin untuk mencari pelampiasan dendam.
d. Jika guru merasa tidak berdaya, tujuan siswa mungkin untuk menujukkan ketidakmampuannya.
Dari keterangan di atas jelas terlihat bahwa anak- anak yang selama ini kita anggap adalah anak - anak nakal yang selalu mengganggu di dalam kelas, ternyata mereka hanya mengalami penyimpangan perilaku saja dan harus mendapat perhatian dari gurunya.
Mudah- mudahan tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik bagi seorang guru, calon guru ataupun para orang tua. Insya Allah pada kesempatan yang akan datang pembaca dapat melihat bagaimana memecahkan masalah siswa yang tertera pada tulisan ini.
bagus bu .
BalasHapusTaufik Akbar PAI 7B UHAMKA .
taufikakbar13.blogspot.com
hhmmmm saya setuju dengan apa yang dikemukakan oleh ibu, karena tidak semua tingkah laku anak atau seorang pelajar yang tidak selayaknya langsung kita judge dengan anak tersebut bandel ataupun semacamnya, karena semua anak punya pribadi yang berbeda beda seperti hal nya ia melakukan itu karena mencari cari perhatian orang orang di sekitarnya, seperti guru ataupun keluarganya..
BalasHapusterimakasih Ibu untuk blognya yg menginspirasi
Ina Aisyah 7 PAI A
see you di blog saya yaa bu
Ibu kunjungi blog saya ya bu. inaaisyahh15.blogspot.com
BalasHapusmakasih ibu
IIS NAMIA PGSD 3
BalasHapusYaaa.... Karakteristik siswa di dalam kelas memang berbeda-beda. Kita sebagai guru wajib memiliki keterampilan untuk mendekatinya, untuk memanganinya. Mengatahui apa yg dia inginkan. Siswa sebagai seorang anak yg sedang dalam tahap pertumbuhan kadang memiliki keinginan. Menurut teori maslow dalam buku Inovasi Pembelajaran, manusia memang mempunyai kebutuhan, maslow mengungkapkan teori tersebut dala piramida dr yg terbawah yaitu, kebutuhan fisik, keamanan, pengakuan, harga diri dan akulturasi diri. Dari uraian di atas, anak terlihat seperti nakal dengan tingkah2 yang dia lakukan, maka siswa tersebut ingin memiliki pengakuan, pengakuan bahwa dia memang teman sekelasnya, pengakuan untuk ikut bergabung bersama seperti belajar, bermain dll. Jika siswa seperti ini makan guru sbg pembimbing di kelas wajib untuk mendekatinya menanyakan secara 4 mata kenapa, mengapa dll. Guru juga sebagai fasilitator sebaiknya memberikan perhatian kepada seluruh siswanya tanpa membedakan. Guru juga harus menbuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan agar seluruh siswa termotivasi belajar, jika memang seluruh siswa di kelas belum saling mengenal makan guru wajib untuk membuat metode pembelajaran secara berkelompok seperti (Numbered Heads Together, Role Playing dll) atau pengaturan posisi duduk dan tempat duduk dengan cara seperti : jika di kelas ada 30 maka guru membuat 15 nomer dalam 2 rangkap nanti tiap siswa mengambil nomer tsb dan yang mendapat nomer yang sama maka siswa tsb duduk bersama. Jika siswa bertingkah aneh kemungkinan dia ingin di perhatikan, mungkin....ketika di rumah dia kurang di beri kasih sayang oleh orang tuanya. Dan siswa adalah seorang yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, ketika dia bertingkah aneh jangan menjudge atau menilai lgsg jika dia nakal. Tapi pahami dan idenifikasi siswa tsb mengapa begitu? Cari tahu. sbg guru kita harus selalu memiliki keterampilan-keterampilan dalam mengelola siswa. Bagaimana manangani agar siswa tsb tertiba ketika di kelas dan tidak bertingkah aneh. Guru harus mengelola sedemikian rupa berbagai bentuk metode, penempatan duduk dsb. Akhir kata, wassalam....
Umi Riyadhoh (2012820188)
BalasHapusPGSD 7A UMJ Bekasi
setuju sekali bu.. memang tidak seharusnya seorang guru terlalu cepat menyimpulkan bahwa anak didiknya nakal.. karena setiap anak mempunyai karakter yg berbeda dan juga mempunyai suatu alasan ketika melakukan suatu tindakan..
Assalamualaikum. wr. wb
BalasHapussetelah saya baca artikel ini...
ya memang benar sekali apa yang ibu sampaikan. seorang guru tidak boleh menjudge begitu saja siswa nya. karna kita tidak tahu hal yang menyebabkan siswa tersebut itu apa dan sikap dia di luar kelas itu seperti apa. menurut saya, guru harus punya strategi untuk menghadapi siswa yang seperti itu, dengan cara mendekati, berbicara dari hati ke hati dengan hati-hati. karna memang biasanya anak yang seperti itu kurang sekali perhatian dari orangtua atau pun orang terdekatnya. jadi kitaa sebagai orangtua pengganti disekolah memang harus sangat berperan dalam hal seperti ini. jadi guru yang profesional, yang peduli atau peka terhadap siswa, yang bisa membuat siswa nyaman dengan kita.
semangat terus untuk kita semua semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt dan saya pribadi yang masih menjalani kuliah semester3 dapat menjadi guru yang profesional dan guru yang berkualitas.
terimakasih ibuu edriati atas ilmu dan motivasi yang diberikan kepada saya pribadi, semoga ibu selalu dalam lindungan Allah swt, sehat walafiat dan sukses selalu.
wassalam...
Devy Dwijayanti
PGSD-3
UMJ BEKASI
Assalamu"alaikum wr wb
BalasHapusSetuju dengan tulisan ibu mengenai "Masalah siswa dalam kelas", karena pada dasarnya karakteristik anak itu berbeda2, apalagi pada anak2 di sekolah dasar, dimana banyak sekali perilaku yang mereka tunjukkan yang terkadang menurut kita para guru melihat kalau anak tersebut nakal, tetapi sebenarnya ada suatu kebutuhan ingin diterima kelompok, ingin di hargai, ingin diperhatikan, dan ingin mencapai harga diri......
Untuk itu kita sebagai guru/calon guru harus pandai dalam memahami perilaku dan tingkah laku anak tersebut, dan sebagai guru juga jangan terlalu cepat menilai bahwa seorang anak itu nakal, hanya karena dia melihat tingkah laku anak tersebut di dalam kelas. Karena kondisi tersebut tidak akan merubah perilaku anak tersebut menjadi lebih baik, namun sebaliknya.
Wassalamualaikum wr.wb
Dari : Melisa Soptianingrum.DJ
PGSD3
UMJ Bekasi
Assalamu'alaikum wr.wb.....
BalasHapusSaya sangat setuju dengan artikel ibu mengenai "Masalah Siswa Dalam Kelas" karena pada dasarnya tidak semua anak-anak sekolah dasar itu memiliki perilaku yang nakal.Kita sebagai guru tidak seharusnya memberi label kepada anak didik kita sebagai anak nakal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut berprilaku tidak baik atau nakal, biasanya disebabkan kurangnya perhatian dan pengawasan dari kedua orang tuanya segingga anak tersebut mencari perhatian nya disekolah. Sebagai seorang guru/calon guru harus memahami perilaku dan tingkah laku anak tersebut dengan cara memberikan perhatian dan menasehatinya dengan lemah lembut.Karena dengan cara seperti itu kita dapat sedikit merubah kebaiasaan perilaku dan tinngkah laku anak tersebut menjadi lebih baik.
Wassalamu'alaikum wr.wb...
DAFI SUPPIYATI
PGSD-3
UMJ KAMPUS D BEKASI
Assalammualaikum wr.wb
BalasHapusSaya setuju dengan artikel ibu tidak seharusnya guru menjudge siswa itu nakal tetapi seharusnya guru itu menyelidiki terlebih dahulu kenapa siswa tersebut bersikap seperti itu.
Wassalammualaikum wr.wb
Nurmala Sari
PGSD 3
UMJ BEKASI
Assalamualaikum ,
BalasHapusdari artikel yg ibu buat sangat benar dan nyata . Banyak siswa yg ditemukan dengan berbagai macam masalah. Seperti yg ibu bilang bahwa siswa ada yg bertingkah ingin diperhatiin , menunjukan kemampuannya yg dimiliki siswa tersebut sehingga menjadi besar kepala, bahkan sampai menyakiti orang lain. Balik lagi ke guru nya sendiri . Guru setidaknya sedikit2 mengenali karater siswa yg dimiliki masing2 walaupun tidak semudah dan secepat yg kita inginkan. Tetapi kalau sampai terjadi masalah2 yg disebutkan itu guru juga harus mencari jalan keluar dengan cara membikin suasana kelas menjadi kekeluargaan dengan menerapkan berbagai macam metode yg kreatif agar siswa juga senang dan saling membantu dan timbul rasa persaudaraannya sehingga kelas menjadi efektif dan kondusif.
Desi Hardipurwanti
PGSD 3
UMJ
Reny Oktianna (2012820179)
BalasHapusPGSD 7a Umj Bekasi
Assalamu'alaikum wr.wb
Saya setuju bu, sebagai seorang guru tidak boleh menjudge siswanya anak nakal, karena membuat anak merasa tidak baik dari yang lainnya.
Guru adalah orangtua kedua mereka yang ada di sekolah, karena itu mengajar harus penuh kasih sayang, sehingga siswa merasa di perhatikan dan disayang dan tidak akan terjadi masalah-masalah yang tidak diingikan, karena mereka merasa guru adalah orangtua mereka
Terima kasih bu Edriati, tulisan ibu adalah ilmu bagi kami
Wassalamu'alaikum
Memang benar apa yang ibu tuliskan karena anak yang kita anggap nakal itu belum tentu nakal , maka dari itu kita sebagai guru harus bertanya pada diri sendiri mengapa peserta didik kita bisa seperti itu apakah ada yang salah dari cara pengajaran kita, dan kita sebagai guru harus mencari tahu penyebab dan masalah penyimpangan perilaku tersebut, agar kita bisa menyelesaikanya. dan membuat strategi untuk mengajar dengan baik. Terima kasih bu atas artikelnya sangat menambah pengetahuan sebagai bekal menjadi guru yang baik dan memahami peserta didik, di tunggu artikel yang lainya.
BalasHapusYuniar Nopitasari- PGSD-3 - UMJ Bekasi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusSetiap tingkah laku yang ditunjukkan oleh peserta didik menandakan peserta didik tersebut ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya. Sebagai seorang guru kita dihimbau untuk bisa mengerti dan memahami maksud dan tujuan peserta didik melakukan tindakan-tindakan tersebut. Serta memberikan solusi dan pengajaran yang tepat untuk mengatasi tindakan-tindakan tersebut, sehingga tidak melampaui batas-batas kewajaran. Alhamdulillah..artikel Ibu menambah wawasan saya untuk mengatasi peserta didik yang berkelakuan spesial.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Aprista P.
PGSD III
UMJ Kampus D Bekasi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusyaaaa saya sangat setuju dengan tulisan ibu, karena siswa itu tidak ada yang nakal, dan guru harus selalu peka terhadap lingkungan terutama siswa, karena siswa hanya ingin diberikan perhatian lebih, ingin selalu dipuji, supaya mereka merasa selalu bisa. tetapi kadang dengan menecap anak itu nakal, guru malah semakin cuek dengan murid itu, itu hal yang sangat fatal, karena dengan semakin dia dicuekin oleh guru dia semakin mencari perhatian itu dengan perantara sifat yang menyimpang. seharusnya dengan perilaku siswa yang sedikit menyimpang guru harus selalu memberikan perhatian lebih, terutama selalu memuji karena pujian adalah hasrat yang bisa membangkitkan siswa tersebut dan merasa punya tanggung jawab yang besar untuk belajar. semoga bisa bermanfaat mohon maaf kalau ada perkataan yang kurang berkenan wassalamualaikum wr wb
BalasHapusHestika Choirun Nisaa
PGSD 3
UMJ Kampus D Bekasi
ya sangat setuju .. justru sbgai guru seharusnya tdk mengambil keputusan yg cepat tentang anak tersebut
BalasHapusbanyak sekli guru-guru yg cuek dan tidak peduli dengan anak2 yang nakal sebenar nya tidak ada anak nakal,bandel dan lain sebagainya .. sebenarnya anak tersebut ingin di perhatikan oleh orang tua nya dan oleh guru nya tetapi banyak skli guru2 yg di peka terhadap itu semua..
terima kasih ibu edriati dengan adanya tulisan ibu di blog ini membuat saya jdi tambah pengetahuan bagaimana cara menyikapinya
mari bu mampir ke blog saya fadilahkhaerunnisa.blogsopt.com
fadilah khaerunnisa
pgsd3 UMJ BEKASI
ya sangat setuju .. justru sbgai guru seharusnya tdk mengambil keputusan yg cepat tentang anak tersebut
BalasHapusbanyak sekli guru-guru yg cuek dan tidak peduli dengan anak2 yang nakal sebenar nya tidak ada anak nakal,bandel dan lain sebagainya .. sebenarnya anak tersebut ingin di perhatikan oleh orang tua nya dan oleh guru nya tetapi banyak skli guru2 yg di peka terhadap itu semua..
terima kasih ibu edriati dengan adanya tulisan ibu di blog ini membuat saya jdi tambah pengetahuan bagaimana cara menyikapinya
mari bu mampir ke blog saya fadilahkhaerunnisa.blogsopt.com
fadilah khaerunnisa
pgsd3 UMJ BEKASI
Sangat setuju bu, karena karakter siswa tidak semua sama, namun terkadang kita sebagai pendidik lupa atas apa yang dilakukan di dalam kelas. kita sebagai guru sering cepat mengambil keputusan untuk menyalahkan anak ketika si anak melakukan hal-hal yang dapat merusak sitiasi kelas.
BalasHapussemoga kita sebagai pendidik dapa melihat atau memecahkan masalah di kelas secara bijaksana.
terima kasih ibu sangat bermanfaat
Agustiyani
PGSD 7a UMJ Kampus D Bekasi
Masalah yang ibu kemukakan memang masalah yang biasa terjadi di dalam kelas.Berbagai penyimpangan perilaku siswa dengan berbagai motivasi entah untuk mencari perhatian, menunjukkan kekuasaan ,balas dendam ataupun menunjukkan kelemahan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.Sebagai guru yang belum banyak pengalaman terkadang saya masih merasa kesulitan untuk menghadi anak yang berperilaku menyimpang.Saya tunggu artikel ibu selanjutnya untuk membahas hak tersebut.Terimakasih bu ed atas ilmunya.
BalasHapusSiti Ratmiatun PGSD 7A UMJ
Assalamualaikum wr.wb...
BalasHapusMengutip tulisan di atas bahwa "Kategori masalah individu dalam pengelolaan siswa menurut Dreikurs dan Cassel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia itu mempunyai maksud dan tujuan."
saya sependapat karena tingkah laku setiap indivu berbeda dan setiap tingkah laku mempunyai maksud dan tujuan tertentu.Tingkah laku setiap anak tentunya berbeda, hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya untuk mendapatkan perhatian. Guru sebagai tenaga pendidik tidak dapat mengambil kesimpulan secara cepat tentang kepribadian anak ( menyebut anak nakal). Guru seharusnya mengenal lebih dalam mengenai sikap siswa tersebut. Perhatian serta contoh sikap yang baik sangat diperlukan dalam hal ini karena dapat membantu siswa untuk keluar dari ranah penyimpangan perilaku tersebut dan kembali menjadi sosok yang lebih baik.
Deuis Maryani (2012820190)
PGSD 7.A
UMJ BEKASI .
Assalamualaikum ,,,
BalasHapusIya bu anak jaman skrg itu senang sekali mencari perhatian kpd guru-guru ny karna mereka kurang mendapatkan perhatian dari org tua nya di rumah, tapi permasalahan nya banyak guru juga yg tidak bisa menyadari tingkah laku siswa nya, karna terlalu banyak guru yang cepat menganggap anak yang bertingkah laku tidak baik sebagai anak nakal tanpa mereka cari tahu terlebih dahulu apa yang terjadi dengan anak-anak tersebut... tingkah laku setiap siswa itu berbeda-beda, hal itu bisa jadi karena mereka ingin di perhatikan dan dgn berlaku yang kurang baik bisa jadi mereka ingin kita lebih memperhatikan mereka ..
Terimakasih bu Edriati atas postingannya , posting ibu sangat bermanfaat sekali untuk saya sebagai calon guru pada saat ini dan di masa yang akan datang, semoga dengan postingan ini bisa membuat saya lebih belajar lagi untuk menjadi guru yang lebih baik.
Vivi Nur (2012510102)
PAI 7
UMJ Bekasi
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusMaya Indra Rosyahdi
PGSD 3
UMJ Kampus D Bekasi
Sebelumnya mohon maaf bu saya memakai akun kaka saya.
Setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan datang ke sekolah dengan permasalahan yang kita tidak tahu apa yg sebenarnya dirasakan anak. Dengan anak datang ke sekolah saja kita patut menghargai dan mensuport mereka. Tidak baik langsung menjudge anak karena tampilan dan kelakuan luarnya saja. Pasti ada sesuatu yang membuat kelakuan anak menyimpang. Sebagai seorang guru harus lebih jauh mengenal siswanya sebelum mengambil kesimpulan.
Postingan ibu sangat memotivasi, inspiratif dan bermanfaat sekali. Trimakasih bu Edriati...
Wassallamualaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusMaya Indra Rosyahdi
PGSD 3
UMJ Kampus D Bekasi
Sebelumnya mohon maaf bu saya memakai akun kaka saya.
Setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan datang ke sekolah dengan permasalahan yang kita tidak tahu apa yg sebenarnya dirasakan anak. Dengan anak datang ke sekolah saja kita patut menghargai dan mensuport mereka. Tidak baik langsung menjudge anak karena tampilan dan kelakuan luarnya saja. Pasti ada sesuatu yang membuat kelakuan anak menyimpang. Sebagai seorang guru harus lebih jauh mengenal siswanya sebelum mengambil kesimpulan.
Postingan ibu sangat memotivasi, inspiratif dan bermanfaat sekali. Trimakasih bu Edriati...
Wassallamualaikum wr.wb