Jumat, 06 Januari 2017

Bangkitkan dan Kembangkan Minat Siswa


Anak adalah amanah serta anugerah Allah SWT yang diberikan kepada orang tuanya. Karena orang tua mempunyai keterbatasan, baik waktu, tenaga, kesempatan, kemampuan dan lain- lain, dalam memdidik putra/ putrinya, maka orang tua menyerahkan pendidikan anak- anaknya kepada pihak sekolah. Dengan kata lain pihak sekolah dalam hal ini guru mengemban amanah dari orang tua, yang juga berarti mengemban amanah dari Allah, sesuai dengan profesinya sebagai seorang guru sekaligus pendidik. Ada satu hal yang harus diketahui oleh  seorang guru yaitu salah satu tugasnya adalah menggali potensi anak, membina potensi itu dan mengembangkannya.

Berbicara tentang minat, tentu kita harus tahu sekilas apa yang dimaksud dengan minat itu sendiri. Minat adalah salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai minat  terhadap suatu objek tersebut, namun apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada objek tersebut.

Minat erat hubungannya dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapai atau berurusan dengan orang, benda, atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam kegiatan itu. Minat juga erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi emosional, sehingga minat bisa timbul dari tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu seseorang terhadap kegiatan tersebut.

Minat sebagai motif dapat menunjukkan arah perhatian individu terhadap objek yang menarik atau menyenangkan, maka ia cenderung akan berusaha akgtif dengan objek tersebut. Adapun indikasi bahwa seseorang telah sampai ke taraf ini adalah, ia mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri dan melakukan sesuatu secara tekun dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja dan atas inisiatif sendiri.

Ada beberapa hal dalam pembelajaran yang dapat mempengaruhi minat belajar. Seorang pendidik harus dapat mengubah  proses belajar yang biasa- biasa saja, yang kadang- kadang sangat membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggaerahkan.
Cara membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Kegiatan Belajar Yang Variatif.
Materi yang diajarkan haruslah menjadi menarik dan dapat menimbulkan suasana yang baru, sehingga tidak monoton dan tidak membosankan

2. Memahami Tujuan Pembelajaran.
Materi pelajaran menjadi lebih menarik apabila siswa mengetahui tujuan dari pelajaran yang sedang dan akan dia pelajari tersebut, karena jika mereka tidak mengetahui dan tidak memahami tujuan pembelajaran tersebut, mereka akan menjadi malas karena tidak termotivasi. Jadi untuk itu, pada kegiatan awal pembelajaran, guru harus menyampaikan kepada siswanya apa tujuan pembelajaran yang akan disamapaikan itu.

3.Perbanyak Pengetahuan Tentang Metode Pembelajaran
Minat siswa terhadap pelajaran dapat dibangkitkan dengan variasi metode pembelajaran yang digunakan. Guru harus memperkaya dirinya  dengan bermacam- macam metode, agar anak-anak mempunyai gairah untuk belajar.

4.Beri Pemahaman Siswa Mengenai Manfaat
Minat siswa juga dapat dibangkitkan kalau mereka mengetahui manfaat atau kegunaan dari pelajaran itu bagi dirinya. Hal ini hampir sama dengan poin kedua, yaitu memahami tujuan pembelajaran. Namun di sini lebih focus pada manfaat apa yang sedang dipelajari. Sebagaimana halnya dengan tujuan pembelajaran di atas, manfaat pelejaran yang akan disampaikanpun harus disampaikan kepada siswa dengan bahasa yang sesuai dengan tingkatan umur dan kelasnya.

Dengan membangun minat siswa, maka siswa akan menganggap hal yang yang dipelajarinya sebagai sesuati yang sangat penting bagi siswa sehingga mereka rela melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu, minat dapat mendorong orang untuk melakukan suatu kegiatan  dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian serta merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan yang diminatinya itu.
Selain hal- hal tersebut diatas, ada pula faktor lain yang juga sangat penting dalam membangkitkan minat seseorang, yaitu pemberian kesempatan bagi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Seiring dengan pengalaman belajar yang menimbulkan kebahagiaan, minat siswa akan terus tumbuh. Apabila siswa memperoleh keterkaitan kepada kegiatan- kegiatan dari pembelajaran yang alaminya, maka ia akan merasa senang. Oleh karena itu, minat terhadap pelajaran harus ditimbulkan di dalam diri siswa, sehingga  siswa terdorong untuk mempelajari berbagai macam ilmu yang terdapat pada kurikulum sekolah.
Minat anak terhadap mata pelajaran, akan memperbesar peluang hasil belajarnya.Selain itu, dengan minat, anak akan menyukai pelajaran di sekolah. Dengan demikian, minat belajar terhadap mata pelajaran adalah juga suatu kesukaan terhadap kegiatan- kegiatan dari suatu bidang pelajaran di sekolah.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.


 Salam dan sukses!!!!!!
            

           


           




Kamis, 05 Januari 2017

`Manusia Makhluk Allah yang Paling Mulia




Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling indah dan paling tinggi derajatnya. Manusia dijadikan Allah untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi, bahkan di seluruh ciptaanNya. Apakah arti predikat paling indah dan paling tinggi itu?. Hakekat keindahan artinya rasa senang dan bahagia, karena predikat paling indah itu di berikan Allah hanya kepada manusia, dan tiada satupun ciptaanNya yang lain  yang dapat menyamai manusia, yang mampu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan di mana pun dan pada saat apa pun, baik bagi dirinya, maupun bagi makhluk lain.
Keindahan manusia berasal dari diri manusia itu sendiri. Diri manusia memang indah, baik fisiknya, maupun dasar- dasar mental dan kemampuannya. Tingkah laku dan karya- karya manusia pun indah, sepanjang tingkah laku dan karya- karyanya itu dilandasi oleh keindahan fisik dan dasar- dasar mental serta kemampuannya itu. Mari kita lihat fisik manusia, Seburuk- buruknya keadaan fisik seseorang masih jauh lebih baik dan lebih indah  dari pada makhluk- makhluk lain selain manusia. Indah di sini bukan semata- mata dari segi bentuk atau wujud penampilannya saja, tetapi lebih lagi dari segi maknanya. Seorang manusia dan seekor burung sama- sama mempunyai mata, tetapi mata manusia memiliki makna jauh lebih luas, lebih tinggi, lebih kompleks dan lebih komplit. Pada dasarnya mata burung hanya berfungsi untuk melihat benda- benda di sekitarnya dalam radius yang amat terbatas.namun mata manusia, selain untuk melihat benda- benda di sekitarnya, juga mempunyai fungsi-fungsi lain yang apabila dikombinasikan dengan upaya pembudayaan akan mampu menghasilkan karya- karya yang luar biasa, dalam bidang ilmu, teknologi, seni dan lain- lain. Seni tat arias, tata busana, seni tari dan sebagainya merupakan perluasan fungsi mata manusia. Tiada satu jenis binatang pun dari zaman apa pun yang matanya berfungsi seperti mata manusia.
Predikat paling tinggi mengisyaratkan bahwa tidak ada makhluk lain yang dapat mengatasi dan mengalahkan manusia. Manusialah yang diberikan kemungkinan untuk mengatasi ataupun menguasai makhluk- makhluk lain sesuai dengan hakikat penciptaan manusian itu. Coba kita perhatikan keberadaan makhluk- makhluk Allah yang lain yang kita kenal, apakah itu benda mati, tumbuhan, binatang, bumi, langit, dan binatang- binatang, serta isi seluruh jagat raya, makhluk angkasa luar, dan manusia itu sendiri. Benda mati, tumbuhan, binatang di atas bumi ini jelas dikuasai oleh manusia. Ajaran Islam menyebutkan manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Nabi Adam, AS sebagai nmanusia pertama telah diberi bekal untuk mengenal dan menguasai dunianya, dan segera setelah diturunkan ke muka bumi, ia dan istrinya- Siti Hawa mewujudkan kemampuannya menguassai dunianya sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Selanjutnya mereka beranak- pinang melahirkan anak keturunan dari generasi ke generasi sampai sekarang dan masa yang akan datang.
Hakekat manusia sebagai makhluk paling indah dan paling tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan berkembang tanpa henti dari zaman ke zaman. Menurut sejarah, kemajuan dan perkembangan manusia itu ternyata tidak selalu mulus dan setiap saat membawa kesenangan dan kebahagiaan. Perang dan persengketaan antar kelompom manusia bahkan sering terjadi yang dapat membawa malapetaka dan kesengsaraan bagi kelompok- kelompok manusia nyang bersangkutan.Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena kiluasan dan keluwesan fungsi- fungsi mental- fisik kelompok manusia yang bersangkutan dipacu sedemikian rupa sehingga melewati batas- batas dan memamngkas akar- akar keindahan sebagai jati diri  hakiki kemanusiaan, yaitu kesenangan dan kebahagiaan. Kelompok yang satu, demi kesenangan dan kebahagiaannya sendiri, merampas kesenangan dan kebahagiaan kelompok lainnya. Proses dan hasil upaya yang melampaui batas itu bukanlah kesenangan dan kebahagiaan seperti yang diidamkannya, melainkan malapetaka dan kesengsaraan, bukan hanya bagi kelompok yang menjadi korban, tetapi sering kali juga bagi kelompok yang memulai upaya itu. Akhirnya kedua kelompok menderita. Lebih jauh, upaya melampaui batas itu seringkali dilakukan dengan cara- cara yang keji dan di luar batas perikamunisiaan, sehingga sering terjadi peristiwa tragis, manusia saling membunuh sesamanya dengan melampiaskan kekejaman yang tiada tara. Dalam keadaan seperti itu manusia yang paling tinggi derajat diantara semua makhluk itu menjadi jatuh pada derajat yang amat rendah, dan mungkin sama rendah dengan binatang.
Sesuai dengan firman Allah SWT surat Attin ayat 4 s/d  6  yang artnya sebagai berikut: “Sungguh kami jadikan manusia itu sebaik- baik kejadian, Kemudian dia dikembalikan ketempat yang serendah- rendahnya, kecuali orang- orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus- putusnya”
Manusia diciptakan Allah dari beberapa unsur yaitu, jasmani, rohani, akal dan nafsu. Karena nafsulah dunia ini terlihat indah, karena nafsu manusia dapat membedakan mana makanan yang enak dan mana yang tidak, karena nafsulah manusia punya keinginan untuk maju, mencapai suatu keinginan dan lain- lain. Disamping nafsu, manusia dibekali Allah akal yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang  hak dan mana yang bathil, mana milik kita dan milik orang lain. Sepanjang manusia selalu menggunakan akal sehatnya, walaupun dia punya keinginan, karena manusia punya nafsu, dia tidak akan terjerumus kepada hal yang tidak diridhai Allah SWT. Tapi seringkali manusia terbuai dengan nafsunya, meninggalkan jauh- jauh akal sehatnya. Inilah yang disebut manusia yang telah diperbudak oleh nafsu. Maka seseorang kalau sudah diperbudak oleh nafsunya, dia akan lebih kejam dari binatang. Dia bisa merampok, sekaligus memperkosa, dan akhirnya membunuh. Biadab, jauh lebih kejam dari binatang. Banyak oarng yang lupa daratan, lupa kalau dia itu sebetulnya manusia yang terhormat karena dia diciptakan Allah sebaik- baik kejadian, tetapi akhirnya menjadi hina dina karena ulahnya mengikuti hawa nafsunya,sehingga dia menjadi budak nafsunya sendiri. Tanpa belas kasihan mengambil hak- hak orang lain, mengayakan diri sendiri dengan korupsi, padahal banyak rakyat kecil yang sangat membutuhkan, walaupun sekedar untuk makan. Hal itu tak akan terlihat lagi dengan mata hatinya, karena akalnya sudah tidak berfungsi.
Pembaca yang budiman, melalui tulisan singkat ini, penulis menghimbau diri penulis sendiri  dan pembaca, agar kita selalu mengingat ni’mat Allah kepada kita semua, dimana kita tak akan sanggup untuk menghitungnya. Karena menghitung ni’mat Allah sama saja dengan menghitung pasir dipantai, yang tak akan mampu kita menghitungnya. Oleh sebab itu mari sama- sama kita mensyukuri ni’mat Allah yang diberikan kepada kita tersebut, dengan melakukan semua perintah Allah dan meninggalkan apa yang dilarangNya. Itulah wujud syukur kita kepada Allah sang pemilik diri kita ini, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran, surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi “………… Lainsyakartum laaziidannakum walainkafartum inna’adzaabii lasyadiid”. Yang  artinya: Jika kamu bersyukur, Aku akan tambah nikmatKU kepadamu, dan jika kamu ingkar, adzabKu maha pedih. Na’uudzubillaahimindzaalik.




Semoga Bermanfaat