Selasa, 16 Mei 2017

Tulisan Lomba OLIQ 2017



A.    Kondisi awal pada saat penulis menjabat sebagai kepala sekolah.
Awal Oktober 2011, tepatnya 11Oktober 2011, penulis memulai aktifitas di SD Muhammadiyah I Jakarta sebagai kepala sekolah pengganti kepala sekolah yang masih aktif.
Penulis tertarik untuk menjawab tantangan pengurus Muhammadiyah Wilayah DKI Jakarta yang meminta penulis untuk menjadi kepala sekolah di sini, dimana sekolah ini sudah hampir mati.Ketika penulis masuk ke sekolah ini menjadi kepala sekolah, siswanya berjumlah 72 orang dari kelas I s/d kelas VI.Ini adalah sekolah Muhammadiyah terburuk ke dua yang penulis temukan di DKI Jakarta.Namun penulis bertekat waktu itu, bahwa sekolah ini pasti bisa maju. Penulis mendapat dukungan  moril dari sana- sini, diantaranya dari Bapak- Bapak Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang penulis kenal, dari teman- teman serta adik- adik penulis sendiri yang notabene guru dan dosen. Semua mereka mengatakan, insya Allah ini akan maju, kalau penulis yang menangani.
Ucapan- ucapan yang dilontarkan oleh orang- orang tersebut sangat menjadi motivasi bagi penulis untuk membenahi sekolah ini dengan sepenuh hati. Penulis menganggap, ucapan itu adalah doa. Dan satu lagi kekuatan yang tidak kalah pentingnya yang selalu penulis tanamkan di jiwa penulis sendiri dimanapun penulis bekerja adalah ”di mana saya bekerja, di situ adalah rumah saya”, sehingga penulis selalu berusaha bekerja dengan hati, agar hasil yang didapatkan juga akan sesuai dengan hati.
Hari pertama penulis beraktifitas di sekolah itu, penulis mengamati dan mempelajari, apa penyebab sekolah ini hancur, padahal SD Muhammadiyah I adalah SD Muhammadiyah tertua di DKI Jakarta, yang berdiri pada tahun 1927, dan alumninya banyak yang menjadi orang terpandang di Indonesia, diantaranya “Bapak H.A.M Hendro Priyono”, mantan ketua Badan Intelijen Negara ( BIN )  yang pertama, Ibu Hj. Nani Wijaya, artis ternama di Indonesia dan banyak lagi yang lainnya. Ternyata menurut pengamatan penulis dalam tempo satu hari saja, penulis melihat, bahwa penyebab hancurnya SD Muhammadiyah I Jakarta ini, karena hancurnya sistem di lembaga ini.Tidak ada aturan yang jelas, kepala sekolah datang dan pulang semaunya, guru- gurunyapun seperti itu pula.Kepala sekolah dan guru- gurunya adalah sebagai kutu loncat, disamping mengajar di Muhammadiyah, mengajar juga di SD Negeri petang, sehingga layanan dan perhatian yang diberikan kepada peserta didik di SD Muhammadiyah I ini, jauh dari harapan orang tua.Maka penulis menyimpulkan bahwa sistem yang hancur yang membuat sekolah ini hancur. Konon kabarnya menurut cerita orang tua peserta didik yang tersisa mengatakan, tiap hari ada saja orang tua yang meminta surat pindah, bahkan satu hari ada 10 s/d 15 orang yang pindah.
Minggu pertama penulis berada di sekolah ini, penulis belum bisa berbuat banyak, karena kepala sekolah yang lama belum resmi berhenti dan belum serah terima jabatan.Jadi satu minggu itu ada dua kepala sekolah.Tapi di minggu kedua penulis mulai bisa bergerak, karena kepala sekolah lama sudah tidak datang lagi ke sekolah.

B.     Langkah- langkah Inovatif yang Dilakukan
1.      Merubah Sistem
Penulis melihat ada sistem yang salah di sekolah  ini. Sekolah ini lebih buruk dari sekolah negeri yang terburuk sekalipun. Penulis mendengar banyak keluhan dari para orang tua siswa, yang mengatakan, kadang - kadang mereka malu mengantar dan menjemput putra- putrinya berangkat dan pulang sekolah, karena masuk sudah agak siang, tidak pernah ada sangsi kalau terlambat, dan pukul 09.00 WIB sudah pulang, sehingga masyarakat pada bertanya, “ini mau berangkat sekolah atau sudah pulang?”. Ketika orang tua menjawab sudah pulang, sipenanya malah bingung” Kok jam segini sudah pulang? Belajar apa saja di sekolah?”.
Penulis berfikiran diwaktu itu, apa kelebihan sekolah ini dari sekolah- sekolah di sekitarnya, terutama sekolah- sekolah negeri. Apa yang siswa dapatkan ketika oarng tua memilih SD Muhammadiyah I ini sebagai tempat mendidik putra/ putri mereka. Maka penulis menilai bahwa yang harus dibenahi di sekolah ini adalah sistem, Karena satu lembaga akan hancur, kalau dalam pengelolaannya tidak disertai dengan sistem yang bagus. Sebagus apapun kurikulum yang dipakai, kalau tidak disertai dengan sistem yang bagus, maka kurikulum yang bagus itu tidakakan berarti apa- apa. Sebagus apapun gedung sekolah, kalau sistemnya tidak jelas, akan hancurlah sekolah itu. Sebagus apapun guru- guru dan metode pembelajarannya, kalau tidak diiringi oleh sistem yang bagus, maka sekolah tersebut bisa hancur juga.
Itulah yang terjadi di SD Muhammadiyah I Jakarta pada 5 tahun yang silam.Tidak ada aturan yang jelas, Kepala sekolah datang pukul berapa dan pulang pukul berapa, guru datang pukul berapa dan pulang pukul berapa. Kepala sekolah dan guru seharusnya tidak bekerja di tempat lain, karena akan membuat dia tidak fokus. Bagaimana kepala sekolah beserta guru- guru melayani peserta didiknya.Apa yang harus dilakukan. Jam belajar dimulai pukul berapa dan berakhir pukul berapa.
Sistem itulah yang penulis sampaikan pertama kali kepada para orang tua dan guru- guru, diantaranya adalah:
a.       Sekolah yang tadinya 6 hari kerja, dijadikan 5 hari kerja, dari Senin s/d Jum’at.
b.      Bel tanda masuk akan dibunyikan pada pukul 07.00 WIB dan bel pulang pukul 14.00 WIB, bagi peserta didik kelas I,II dan III, serta pukul 14.30 bagi peserta  didik kelas IV, V danVI.
c.       Paling lambat pukul 06.30 kepala sekolah dan guru- guru sudah ada di gerbang sekolah menyambut kedatangan peserta didiknya, dan ketika siswa sudah pulang semua, barulah guru bisa pulang ( paling cepat pukul 15.00 WIB )
d.      Pelajaran agama yang semula hanya 2 jam/ minggu, sama dengan sekolah negeri, ditingkatkan menjadi 10 jam/ minggu
e.       Sebagai nilai tambah yang sebetulnya harus ada di setiap sekolah Muhammadiyah adalah iqra’/ mengaji setiap hari, shalat zuhur berjam’ah setiap hari serta menggiatkan shalat dhuha, yang sebelumnyapun tidak ada.
f.       Membenahi sistem keuangan, dimana selama ini uang ditenteng sana ditenteng sini oleh bendahara, tidak ada rekening BANK, padahal sekolah ini sudah tua umurnya
Merubah sistem ini bukanlah pekerjaan mudah, semudah membalikkan telapak tangan, tapi penuh perjuangan dan resiko.Walaupun begitu penulis yakin sekali bahwa seorang pemimpin yang baik itu, berani mengambil keputusan dan berani menanggung resiko dari keputusannya itu.Itulah yang menjadi modal penulis dalam membenahi sekolah yang sudah mati suri ini.
      Sebelum penulis melanjutkan kepada perubahan sistem, penulis mengundang para orang tua yang masih tersisa di SD Muhammadiyah I ini untuk memperkenalkan diri serta mensosialisasikan program yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Alhamdulillah, ternyata para orang tua siswa yang masih tersisa ini sangat antusias dan sangat yakin dengan perubahan di masa yang akan datang serta sangat mendukung semua program yang penulis paparkan. Maka penulis sangat optimis, insya Allah kepercayaan masyarakat pelan tapi pasti, bisa tumbuh kembali.Tidak ada kata yang tidak mungkin.
      Minggu ke tiga penulis ditugaskan disekolah ini jam belajar, dan jumlah hari belajar dalam seminggu langsung berubah drastis, yang semula pukul 12.00 WIB, sekolah sudah sepi, berubah menjadi fullday school dan lima hari kerja. Setengah dari gurunya terpangkas secara otomatis oleh sistem yang diberlakukan, karena mereka mengajar di sekolah negeri petang.Mereka berontak dan meminta penulis mempertimbangkan mereka.Tapi dengan tegas penulis sampaikan bahwa “hidup adalah pilihan”.
      Sejalan dengan perubahan jam pulang serta jumlah hari belajar dalam seminggu, maka otomatis akan sangat berpengaruh kepada pengembangan kurikulum, dan secara otomatis  akan berdampak kepada perubahan jadwal pelajaran, serta jam kerja guru dan karyawan.
      Awal pertama yang penulis lakukan adalah memberikan layanan prima kepada seluruh siswa yang tersisa di SD Muhammadiyah I ini dan mengawali kegiatan pagi dengan menyambut kedatangan para siswa, yang selama ini tidak pernah dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Jakarta ini.
      Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah merombak kurikulum yang ada, terutama kurikulum agama, karena alokasi waktunya juga ditambah dari 2 jam/ minggu, menjadi 10 jam/ minggu, agar para orang tua yang menitipkan putra/inya di SD Muhammadiyah I Jakarta menjadi punya harapan lebih dari pada menyekolahkan anak- anaknya di sekolah negeri.
      Disamping itu, yang tak kalah pentingnya yang harus dibenahi di SD Muhammadiyah I adalah sistem keuangannya yang tidak jelas.SPP kelas I lebih kecil dari SPP Kakak kelasnya.Uang disimpan sendiri oleh bendahara, tidak ada rekening BANK. Maka penulis memberanikan diri membuka rekening atas nama pribadi di salah satu BANK atas izin Pengurus Cabang Muhammadiyah Kemayoran waktu itu.

2.        Menghidupkan bermacam- macam ekstrakurikuler.
Anak dilahirkan punya potensi, dan dukungan orang - orang disekelilingnya termasuk orang tua serta pihak sekolah sangat dibutuhkan untuk mengembangakan bakat tersebut ( Aliran konvergensi ). Jadi sangat tidak berlebihan bahwa sekolah itu mempunyai kewajiban untuk menggali potensi ana, membina potensi anak,serta mengembangkan potensi itu.Itulah pentingnya ekstrakurikuler yang banyak di satu sekolah, agar potensi yang dibawa anak sejak lahir bisa digali, dibina dan dikembangkan. Maka dari itu penulis membuka peluang kepada para siswa untuk dapat mengexplor potensi yang mereka miliki serta menyalurkan bakat- bakat terpendam dengan membuka beberapa ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler yang dibuka  di awal- awal tahun pertama ini diantaranya Iqro’ setiap hari, Seni baca Al- Quran, Tapak suci putra Muhammadiyah, Marching band, Hibul Wathan dan Menari.
Alhamdulillah dalam jangka 2 bulan berbagai ekstrakurikuler tersebut sudah berbentuk dan siap ditampilkan.Maka dalam rangka mendongkrak popularitas SD Muhammadiyah I yang sudah terpuruk tersebut, sejalan dengan pembagian rapor semester ganjil 2011/ 2012, tepatnya tanggal 25 Desember 2011, diadakanlah pentas seni yang menampilkan semua kepandaian siswa, termasuk yang tidak kalah menariknya adalah penampilan siswa I, yaitu “ Hafalan bacaan shalat yang sesuai dengan tuntunan Tarjih Muhammadiyah”, dimana ketika penulis masuk ke sekolah ini, penulis bingung dengan bacaan shalat anak- anak, Muhammadiyah bukan, NU bukan. Tapi Alhamdulillah dalam jangka 2 bulan, kekeliruan yang sudah tertanam di hati para siswa, dapat dibetulkan, sehingga penulis menyampaikan kepada para orang tua yang hadir di pentas seni tersebut bahwa:” Kelas satu selama 3 bulan harus hafal bacaan shalat, kalau tidak hafal uang kembali”.  Alhamdulillah  acara tersebut berjalan dengan lancar dan sukses yang didukung penuh oleh para donator dan para alumni serta lembaga perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di DKI Jakarta, seperti FKIP UHAMKA, FAI UHAMKA, FIP UMJ dan FAI UMJ.Acara yang tidak kalah serunya, adalah penampilan hafalan ayat- ayat juz ke 30 untuk siswa kelas II yang menampilkan lebih dari 10 surat. Alhamdulillah, orang tua juga berdecak kagum karena begitu lancar dan lantangnya anak- anak melantunkan ayat- ayat, yang selama ini tidak pernah diadakan di SD Muhammadiyah I, serta banyak lagi acara- acara yang sangat menghibur dan memukau para penonton.
Sungguh luar biasa dampak pentas seni tersebut, benar- benar membawa aura positif untuk PPDB tahun pelajaran 2012/ 2013, yang dibuka pada bulan Januari 2012, walaupun awalnya tetap menyedihkan, ketika kami datang ke TK- TK, sebanyak lebih kurang 30 TK yang kami masuki, rata- rata guru dan kepala sekolahnya menyampaikan bahwa SD Muhammadiyah I tidak bagus, merosot, manajemennya hancur. Tapi dengan penuh percaya diri penulis meyakinkan guru- guru dan kepala- kepala TK tersebut, bahwa Insya Allah SD Muhammadiyah I sekarang ini punya sistem baru dan program- program yang bisa dipertanggungjawabkan.
Alhamdulillah, pelan tapi pasti, untuk tahun pelajaran 2012/ 2013 siswa barunya berjumlah 32 orang,43 % lebih dari jumlah siswa yang ada dari kelas I s/d kelas VI. Ternyata masyarakat sekitar kemayoran mulai melirik kembali SD Muhammadiyah I, ada beberapa anak yang sudah mutasi ke sekolah- sekolah negeri dipindahkan kembali oleh orang tuanya ke SD Muhammadiyah I.

3.      Merehab Kelas dan Pengadaan LaboratoriumKomputer
Tiada kata terlambat, kalau kita mau berbenah.Tiada kata tidak bisa kalau kita mau berusaha.Alhamdulillah, pada tahun pelajaran 2012/ 2013, SD Muhammadiyah I mempunyai Laboratorium Komputer dengan 20 komputer.
Untuk dapat memaksimalkan pengembangan bakat siswa, maka dibuka lagi beberapa ekstrakurikuler, agar  para siswa punya banyak pilihan dalam rangka mengembangkan bakat, minat serta potensi mereka. Maka tahun ini dibuka ekstrakurikuler English Club, Matematika Nalaria Realistik (MNR), calistung, loketa dan komputer.
Pada tahun pelajaran 2012/ 2013, SD Muhammadiyah I Jakarta yang tadinya mati suri, pelan- pelan membuka matanya, walaupun belum terlalu pulih dari sakitnya, karena jumlah siswanya baru beranjak sedikit, dari 72 orang siswa menjadi 98 orang siswa. Sekolah yang siswanya di bawah 100 orang, itu adalah sekolah yang belum bisa dikategorikan kepada sekolah sehat. Walaupun begitu, Alhamdulillah kenaikan jumlah siswanya cukup signifikan, dimana tahun 2011/ 2012 meluluskan 16 orang siswa kelas VI dan mendapatkan 32 orang siswa kelas I

4.      Penambahan Ruang Kelas Dengan Cara Merehap Kelas, dan Mengganti Ubin Seluruh Ruangan Dengan Keramik
SD Muhammadiyah I Jakarta, dulunya rumah sakit Belanda  yang dihibahkan Belanda kepada pemerintah Batavia, dan pemerintah Batavia menghibahkan kepada persyarikatan Muhammadiyah, sehingga sampai sekarangpun bangunannya masih berupa bangunan Belanda, yang ubinnyapun ubin lama yang berwarna hitam, sehingga kelas- kelasnya teras gelap.Itulah yang penulis rehab, agar menjadi kelas yang representative sebagairuang belajar.Maka pada tahun 2013/ 2014, mulai direhab- rehab ringan, menambah ruangan kelas, menata ulang penggunaan ruangan, dan lain- lain serta tahun tersebut juga seluruh ruangan yang ada lantainya diganti dengan keramik. Alhamdulillah, tahun pelajaran 2013/ 2014, siswanya sudah kembali di atas 100 yaitu 130 orang, berarti SD Muhammadiyah I sudah mulai sembuh dari sakitnya.

5.       Penambahan Daya Listrik dan Pemassangan AC di Seluruh Kelas
Setelah lantai ruangan diganti dengan keramik, maka sebelum masuk tahun pelajaran 2014/ 2015, di dalam brosur dan spanduk penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2014/ 2015, penulis cantumkan salah satu fasilitas sekolah itu adalah“ Ruangan kelas ber AC “. Banyak orang tua siswa yang mempertanayakan hal itu.Dan banyak pula orang tua yang bimbang dan bertanya- Tanya.Apa benar seluruh ruangan mau dipasang AC?  Seandainya seluruh kelas ber AC, apakah beban biaya persiswa akan dinaikkan? Dan apakah biaya pembelian AC seluruh kelas tersebut akan dibebankan kepada orang tuasiswa? Bermacam- macam pertanyaan yang berkecamuk di kepala para wali murid SD Muhammadiyah I, yang sebagian dilontarkan kepada penulis.
Tetapi ketika penerimaan rapor tiba, diakhir tahun pelajaran 2013/2014, penulis hanya berkirim surat kepada orang tua siswa, yang isinya hanya mohon do’a restu, karena setiap kelas akan dipasang AC, karena konsumen SD Muhammadiyah I Jakarta waktu itu tingkat ekonominya masih menengah ke bawah, dan tidak mungkin untuk membebankan itu semua kepada para wali murid, namun penulis tetap memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin berinfak, bershadaqah ataupun berwaqaf.Alhamdulillah pada awal tahun pelajaran 2014/2015, hari pertama masuk sekolah, semua kelas sudah dipasang AC, dan daya listrik yang semula 440 wat dinaikkan menjadi 11.000 wat.

6.      Penambahan Ruangan Belajar
Sebelum tahun 2012/2013, pengurus pusing tujuh keliling, karena setiap tahun muridnya makin lama makin berkurang, tetapi dua tahun kemudian, pengurus Muhammadiyah tetap dibuat pusing, karena kekurangan ruangan setiap tahunnya. Begitu pula yang terjadi pada tahun pelajaran 2015/2016 ini, harus menambah kelas, karena siswa yang lulus hanya satu kelas, dan siswa baru yang diterima sebanyak 2 kelas. Alhamdulillah, setiap tahun kekurangan kelas tetap teratasi, walaupun dengan merehap ruangan yang sudah ada,jebol sana jebol sini, bongkar sana bongkar sini sehingga  bisa dijadikan ruang belajar.



7.      Membangun 2 Ruangan Kelas Baru
Pada tahun pelajaran 2016/2017. Tahun ini tidak ada lagi yangbisa dilakukan untuk menambah ruangan belajar kecuali membangun ruang kelas baru( RKB ). Penulis merasa bahwa penulis tidak pintar mencari dana ke sana- sini seperti kepala- kepala sekolah lainnya, yang mampu memasukkan proposal ke mana- mana. Penulis rasa karena latar belakang kehidupan penulis diwaktu kecil sampai dewasa yang tidak pernah meminta kepada orang tua sekalipun, maka sampai 3x menjadi kepala sekolahpun tidak pintar mencari- cari dana, memasukkan proposal ke sana ke mari. Akhirnya dengan kesepakatan bersama dengan Pengurus Cabang Muhammadiyah Kemayoran I, maka untuk tambahan ruang kelas baru pada tahun pelajaran 2016/2017, penulis bekerjasama dengan BANK Syari’ah BUKOPIN. Melalui BANK Syari’ah BUKOPIN penulis atas nama SD Muhammadiyah I Jakarta meminjam uang sebanyak Rp. 300.000.000,-( Tiga ratus juta rupiah ), dengan masa pengembalian selama 5 tahun.Alhamdulillah dengan pinjaman BANK tersebut bisa dibangun 2 ruangan kelas baru, yang dapat dipakai pada awal tahun pelajaran 2016/2017.
C.    Hasil Pertumbuhan dan Percepatan Yang Diperoleh.
a.      Perkembangan Jumlah Siswa.
1.      Oktober, tahun pelajaran 2011/2012, siswanya berjumlah 72 orang.
2.      Tahun pelajaran 2012/2013, siswanya berjumlah 98 orang.
3.      Tahun pelajaran 2013/2014, siswanya berjumlah 130 orang.
4.      Tahun pelajaran 2014/2015, siswanya berjumlah 158 orang
5.      Tahun pelajaran 2015/2016, siswanya berjumlah 194 orang
6.      Tahun pelajaran 2016/2017, siswanya berjumlah 224 orang
7.      Tahun pelajaran 2017/2018, Insya Allah siswanya akan berjumlah 270 orang( PPDB sudah tutup pada bulan Maret 2017 )





b.      Perkembangan Sarana Prasarana
1.      Tahun pelajaran 2011/2012:
a.       6 ruang belajar
b.      1 ruangan kepala sekolah, guru, keuangan dan tata usaha
c.       Lantai ubin biasa
2.      Tahun pelajaran 2016/2017:
a.       11 ruangan belajar
b.      1 ruang kepala sekolah
c.       1 ruangan guru, keuangan, operator dan bendahara
d.      1 ruang laboratorium computer
e.       1 ruang gudang
f.       1 ruangan aula serbaguna
g.      Seluruh ruangan sudah dikeramik
h.      Seluruh ruangan ber AC

c.       Perkembangan Intra dan ekstrakurikuler
1.      Tahun pelajaran 2011/2012
a.       Masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 09.30 WIB untuk kelas rendah, dan pukul 12.00  untuk kelas tinggi
b.      Pelajaran agama 2 jam/ minggu
c.       Tidak ada ekstrakurikuler kecuali pramuka

2.      Tahun pelajaran 2016/2017
a.       Masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB untuk kelas rendah dan pukul 14.30 WIB untuk kelas tinggi
b.      Pelajaran agama 10 jam per/minggu
c.       Ada 15 macam ekstrakurikuler yang dikembangkan yaitu:
1.      Iqra’/ Al- Quran setiap hari
2.      Seni baca Al- Quran
3.      Tapak Suci Putera Muhammadiyah
4.      Marcing band
5.      Hizbul Wathan
6.      English Club
7.      Matematika Nalaria Realistik
8.      Calistung
9.      Loketa
10.  Menari
11.  Tahfizhul Quran
12.  Komputer
13.  Futsal
14.  Robotik
15.  Catur
Dan rencana tahun pelajaran 2017/2018 akan ditambah dengan ekskul drama dan panahan

            Prestasi :
1.      Medali Emas pada Piala Menhan Cup 2017 Taekwondo Open Tournament Kyorugi & Poomsae Cadet Junior, Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
2.      Juara I Lomba MHQ Pentas PAI tingkat Jakarta Pusat Tahun 2017.
3.      Harapan II Lomba MHQ Pentas PAI tingkat Jakarta Pusat Tahun 2017.
4.      Juara II Lomba Matematika Nalaria Realistik (LMNR) Se DKI Jakarta Tahun 2017.
5.      Juara II Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Jakarta Pusat Campionship 2016.
6.      Medali Emas (Gold) Musabaqoh Hifdzil Qur'an Internasional OLYQ 2016.
7.      Medali Perunggu (Bronze) Musabaqoh Hifdzil Qur'an Internasional OLYQ 2016.
8.      Medali Perunggu (Bronze) Lomba Adzan Internasional OLYQ 2016.
9.      Juara II Lomba Sepak Bola Festival Lomba Seni Siswa Nasional Tahun 2014
10.  Finalis OLIMPICAD Tingkat Nasional Tahun 2014
11.  Juara III Australian Matematic Competition (AMC) Tahun 2013
12.  Predikat Kredit dan Piagam dari Australia (AMC) Tahun 2013

Kesimpulan
1.      SD Muhammadiyah I Jakarta pada tahun pelajaran 2011/2012 sudah mati suri, dan ditinggalkan masyarakat, karena hancur sistem.
2.      Membangun sistem itu susah, tapi memperbaiki sistem itu lebih susah.
3.      Beberapa langkah inovatif yang dilakukan untuk mengangkat kembali SD Muhammadiyah I Jakarta dari keterpurukannya yaitu:
a.       Merubah Sistem
b.       Menghidupkan bermacam- macam ekstrakurukuler.
c.       Merehab Kelas dan Pengadaan Laboratorium Computer
d.      Penambahan Ruang Kelas Dengan Cara Merehap Kelas, dan Mengganti Ubin Seluruh Ruangan Dengan Keramik
e.       Penambahan Daya Listrik dan Pemassangan AC di Seluruh Kelas
f.       Penambahan Ruangan Belajar
g.      Membangun 2 Ruangan Kelas Baru
4.      Hasil Pertumbuhan dan Percepatan Yang Diperoleh.
a.       Dalam jangka 5 tahun perkembangan jumlah siswa mencapai 300 % ( dibatasi karena ruangan tidak mencukupi )
b.      Dalam jangka 5 tahun ruang kelas dan ruang- ruang lainnya meningkat sampai 200% lebih dengan fasilitas semua kelas sudah ber AC
c.       Intra dan ekstrakurikuler berkembang dengan pesat.




Jumat, 06 Januari 2017

Bangkitkan dan Kembangkan Minat Siswa


Anak adalah amanah serta anugerah Allah SWT yang diberikan kepada orang tuanya. Karena orang tua mempunyai keterbatasan, baik waktu, tenaga, kesempatan, kemampuan dan lain- lain, dalam memdidik putra/ putrinya, maka orang tua menyerahkan pendidikan anak- anaknya kepada pihak sekolah. Dengan kata lain pihak sekolah dalam hal ini guru mengemban amanah dari orang tua, yang juga berarti mengemban amanah dari Allah, sesuai dengan profesinya sebagai seorang guru sekaligus pendidik. Ada satu hal yang harus diketahui oleh  seorang guru yaitu salah satu tugasnya adalah menggali potensi anak, membina potensi itu dan mengembangkannya.

Berbicara tentang minat, tentu kita harus tahu sekilas apa yang dimaksud dengan minat itu sendiri. Minat adalah salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai minat  terhadap suatu objek tersebut, namun apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada objek tersebut.

Minat erat hubungannya dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapai atau berurusan dengan orang, benda, atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam kegiatan itu. Minat juga erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi emosional, sehingga minat bisa timbul dari tindakan atau dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu seseorang terhadap kegiatan tersebut.

Minat sebagai motif dapat menunjukkan arah perhatian individu terhadap objek yang menarik atau menyenangkan, maka ia cenderung akan berusaha akgtif dengan objek tersebut. Adapun indikasi bahwa seseorang telah sampai ke taraf ini adalah, ia mau melakukan sesuatu atas prakarsa sendiri dan melakukan sesuatu secara tekun dengan ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi. Melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya itu dimana saja, kapan saja dan atas inisiatif sendiri.

Ada beberapa hal dalam pembelajaran yang dapat mempengaruhi minat belajar. Seorang pendidik harus dapat mengubah  proses belajar yang biasa- biasa saja, yang kadang- kadang sangat membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggaerahkan.
Cara membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Kegiatan Belajar Yang Variatif.
Materi yang diajarkan haruslah menjadi menarik dan dapat menimbulkan suasana yang baru, sehingga tidak monoton dan tidak membosankan

2. Memahami Tujuan Pembelajaran.
Materi pelajaran menjadi lebih menarik apabila siswa mengetahui tujuan dari pelajaran yang sedang dan akan dia pelajari tersebut, karena jika mereka tidak mengetahui dan tidak memahami tujuan pembelajaran tersebut, mereka akan menjadi malas karena tidak termotivasi. Jadi untuk itu, pada kegiatan awal pembelajaran, guru harus menyampaikan kepada siswanya apa tujuan pembelajaran yang akan disamapaikan itu.

3.Perbanyak Pengetahuan Tentang Metode Pembelajaran
Minat siswa terhadap pelajaran dapat dibangkitkan dengan variasi metode pembelajaran yang digunakan. Guru harus memperkaya dirinya  dengan bermacam- macam metode, agar anak-anak mempunyai gairah untuk belajar.

4.Beri Pemahaman Siswa Mengenai Manfaat
Minat siswa juga dapat dibangkitkan kalau mereka mengetahui manfaat atau kegunaan dari pelajaran itu bagi dirinya. Hal ini hampir sama dengan poin kedua, yaitu memahami tujuan pembelajaran. Namun di sini lebih focus pada manfaat apa yang sedang dipelajari. Sebagaimana halnya dengan tujuan pembelajaran di atas, manfaat pelejaran yang akan disampaikanpun harus disampaikan kepada siswa dengan bahasa yang sesuai dengan tingkatan umur dan kelasnya.

Dengan membangun minat siswa, maka siswa akan menganggap hal yang yang dipelajarinya sebagai sesuati yang sangat penting bagi siswa sehingga mereka rela melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu, minat dapat mendorong orang untuk melakukan suatu kegiatan  dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian serta merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan yang diminatinya itu.
Selain hal- hal tersebut diatas, ada pula faktor lain yang juga sangat penting dalam membangkitkan minat seseorang, yaitu pemberian kesempatan bagi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Seiring dengan pengalaman belajar yang menimbulkan kebahagiaan, minat siswa akan terus tumbuh. Apabila siswa memperoleh keterkaitan kepada kegiatan- kegiatan dari pembelajaran yang alaminya, maka ia akan merasa senang. Oleh karena itu, minat terhadap pelajaran harus ditimbulkan di dalam diri siswa, sehingga  siswa terdorong untuk mempelajari berbagai macam ilmu yang terdapat pada kurikulum sekolah.
Minat anak terhadap mata pelajaran, akan memperbesar peluang hasil belajarnya.Selain itu, dengan minat, anak akan menyukai pelajaran di sekolah. Dengan demikian, minat belajar terhadap mata pelajaran adalah juga suatu kesukaan terhadap kegiatan- kegiatan dari suatu bidang pelajaran di sekolah.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.


 Salam dan sukses!!!!!!