Rabu, 13 April 2016

Kelebihan dan Kekurangan PTK





Sebagaimana penelitian lain, penelitian tindakan kelas ( PTK ) memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan m,engetahui kelebihan dan kelemahan tersebut, diharapkan peneliti atau calon peneliti dapat meminimalisasikan atau mengurangi kelemahan tersebut, dan mampu mengoptimalisasikan kelebihannya.

Shumsky (1982) dalam Suwarsih (2006) mengemukakan kelebihan PTK sebagai berikut:
1.      Kerjasama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki.
2.      Kerjasama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
3.      Melalui kerjasama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
4.      Kerjasama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam penyelesaian masalah yang terjadi.

Sementara itu kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut:

1.      Kurangnya pengetauan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti (guru).
2.      Berkenaan dengan waktu. Karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, maka faktor waktu dapat menjadi kendala yang cukup besar.  Hal ini disebabkan belum optimalnya pembagian waktu, antara kegiatan rutinnya dalam mengajar dengan aktivitas PTK.  Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan mengelola waktu yang optimal sehingga kegiatan rutin dan aktivitas penelitian dapat dilaksanakan secara efektif, sebab pada hakekatnya kegiatan PTK dapat dilakukan bersama- sama tanpa saling menggangu dengan tugas rutin (mengajar)

Faktor- faktor yang mendukung berlangsungnya kegiatan PTK.

Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa pemelitian tindakan kelas itu mudah. Bahkan mungkin suatu anggapan bahwa penelitian tingkatan sebatas cerita yang sifatnya sudah umum ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal itu menjadi benar bila ditinjau dari segi teknis pelaksanaan, ruang lingkup, subjek penelitian, dan analisis data yang tampak sangat sederhana, dibandingkan dengan penelitian tradisional. Namun bila ditinjau dari segi nonteknis, ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan menjadi begitu sulit, disebabkan kunci utama dan yang paling penting  dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah faktor kamauan dan kesiapan pihak sekolah dan guru- guru itu sendiri.


Internal sekolah sangat mempengaruhi pelaksanaan penelitian tindakan di sekolah, terutama iklim sekolah, sarana dan prasarana, yang memadai, serta anggaran yang mencukupi.. Hal itu sedikit banyak akan memotivasi warga sekolah, khususnya para guru untuk melakukan kegiatan penelitian. Namun dukungan dari internal sekolah saja juga tidak cukup, harus diikuti dengan adanya dukungan aspek- aspek internal (yang sifatnya nonteknis) dari para guru. Beberapa aspek nonteknis dari seorang guru yang dimaksud antara lain: kepribadian guru, konsep diri, kreativitas dan kemampuan berinovasi, motivasi serta kerjasama anat guru.