Sebagaimana penelitian lain, penelitian tindakan kelas ( PTK
) memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan m,engetahui kelebihan dan kelemahan
tersebut, diharapkan peneliti atau calon peneliti dapat meminimalisasikan atau
mengurangi kelemahan tersebut, dan mampu mengoptimalisasikan kelebihannya.
Shumsky (1982) dalam Suwarsih (2006) mengemukakan kelebihan
PTK sebagai berikut:
1.
Kerjasama
dalam PTK menimbulkan rasa memiliki.
2.
Kerjasama
dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, dalam hal ini guru yang
sekaligus sebagai peneliti.
3.
Melalui
kerjasama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
4.
Kerjasama
dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam penyelesaian masalah yang terjadi.
Sementara itu kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya
pengetauan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti (guru).
2.
Berkenaan
dengan waktu. Karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam
prosesnya, maka faktor waktu dapat menjadi kendala yang cukup besar. Hal ini disebabkan belum optimalnya pembagian
waktu, antara kegiatan rutinnya dalam mengajar dengan aktivitas PTK. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan
mengelola waktu yang optimal sehingga kegiatan rutin dan aktivitas penelitian
dapat dilaksanakan secara efektif, sebab pada hakekatnya kegiatan PTK dapat
dilakukan bersama- sama tanpa saling menggangu dengan tugas rutin (mengajar)
Faktor- faktor yang mendukung
berlangsungnya kegiatan PTK.
Mungkin ada orang yang beranggapan
bahwa pemelitian tindakan kelas itu mudah. Bahkan mungkin suatu anggapan bahwa
penelitian tingkatan sebatas cerita yang sifatnya sudah umum ditemukan dalam
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal itu menjadi benar bila ditinjau
dari segi teknis pelaksanaan, ruang lingkup, subjek penelitian, dan analisis
data yang tampak sangat sederhana, dibandingkan dengan penelitian tradisional.
Namun bila ditinjau dari segi nonteknis, ada kecenderungan bahwa pelaksanaan
penelitian tindakan menjadi begitu sulit, disebabkan kunci utama dan yang
paling penting dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas adalah faktor kamauan dan kesiapan pihak sekolah dan
guru- guru itu sendiri.
Internal sekolah sangat mempengaruhi
pelaksanaan penelitian tindakan di sekolah, terutama iklim sekolah, sarana dan
prasarana, yang memadai, serta anggaran yang mencukupi.. Hal itu sedikit banyak
akan memotivasi warga sekolah, khususnya para guru untuk melakukan kegiatan
penelitian. Namun dukungan dari internal sekolah saja juga tidak cukup, harus
diikuti dengan adanya dukungan aspek- aspek internal (yang sifatnya nonteknis) dari
para guru. Beberapa aspek nonteknis dari seorang guru yang dimaksud antara lain:
kepribadian guru, konsep diri, kreativitas dan kemampuan berinovasi, motivasi
serta kerjasama anat guru.